Monday, August 8, 2011

puasa dan masalah (berat) body

Kali ini bulan Agustus datang, itu berarti sama dengan datangnya bulan suci ramadhan, saatnya umat muslim menjalankan rukun islam yang ke-4, yaitu berpuasa. Sayangnya  hari pertama puasa aku tidak bisa ikut berpartisipasi, biasa masalah wanita, *sigh..

Berpuasa harus bisa menahan semua cobaan dan godaan. Bukan hanya menahan lapar, haus dan amarah, tapi juga menahan emosi ketika aku gregetan karena kangen kamu, eh !! Butuh sabar super ekstra supaya puasanya makin afdol, senyum itu ibadah jadi tersenyumlah, membuat orang lain senang itupun berpahala.

Sebenarnya aku senang banget dengan datangnya bulan puasa ini, setidaknya aku bisa menahan lapar itung-itung sekalian diet nurunin berat body :D yeaaah melihat angka ditimbangan badan terus melonjak membuat lara hati berkepanjangan. Dengan tinggi 169cm dan berat 57kg sudah bisa membuat aku seperti orang yang kebakaran jenggot, padahal saya adalah wanita tulen yang tidak memiliki jenggot, *confused.

Hari ke-2 puasa dan sampai saat sekarang alhamdulillah bisa ikutan berpuasa, walaupun sempat 5 hari kemaren body nge-drop dikarenakan penyakit langganan tidak mau ketinggalan untuk datang memeriahkan edisi ramadhan kali ini,yaap radang tenggorokan kumat lagi. Efeknya body meriang, hidung mampet dan flu yang sangat mengganggu, semacam penderitaan yang maksimal.

Sakit tenggorokan membuat napsu makan hilang entah kemana, mungkin dia sedang berekreasi di kampung sebelah, atau lagi ngantri tiket transformer di bioskop-bioskop kesayangan anda, entahlah... yang jelas dalam waktu 5 hari kemaren aku berpuasa dengan hanya meminum air putih diwaktu sahur, itupun dipasangkan dengan 2 buah tablet obat supaya sakitnya lekas waras, sigh. Sungguh terlalu sakit ini begitu menyiksaku, alhasil puasa yang aku jalankan dilalui dengan kondisi yang (cukup) buruk, wajah pucat,  lemes sudah pasti, tapi tidak mengurangi semangat untuk menyelesaikannya sampai bedug magrib.

Bukan hanya lemes dan kurang bergairah yang aku dapatkan tapi juga turunnya angka ditimbangan berat body yang biasanya aku gunakan, okhh bahagianya melihat hal itu terjadi, ngahahahah, puasa jadi makin semangat kalo begini caranya, *red devil.

#WanitaItu selalu saja merasa gemuk walaupun sebenarnya dia tidak, *sigh.

Aku yakin bukan aku saja yang mengalami masalah tentang (berat) body ini, ada ratusan bahkan ribuan wanita diluar sana merasakan hal yang sama, *toss beer. Entahlah apa yang bisa membuat sebagian besar wanita merasa sangat parno ketika berat bodynya tidak berada pada angka aman yang semestinya, semacam panik tingkat ujian nasional melanda ketika moment itu tiba.

Jika dipikir, apa dengan mempunyai body yang ideal bisa mendapatkan semua yang kita inginkan? tidak juga. Apa dengan body ideal bisa mendapatkan pria yang di-idam-idamkan? tidak ada jaminan untuk itu, semua harus didukung oleh faktor-faktor lain. Percuma punya body ideal kalo ternyata otaknya konslet, atau bau bodynya sudah seperti manusia purba yang tidak mandi selama setahun. Y'ah pada intinya semua saling terkait satu sama lain. Be your self, itu membantu membuat percaya diri, banyak potensi yang bisa digali dari pada memusingkan masalah (berat) body.

LOVE YOUR LIFE BY YOURSELF

But anyway, aku ucapkan banyak terima kasih pada semua kejadian yang telah aku alami selama puasa ini berjalan, semua indah semua berkah, suka dukanya berasa banget, dan ingat tidak ada orang yang meninggal hanya karena berpuasa dibulan ramadhan.

No comments: