Saturday, March 8, 2014

Makassar Kali Pertama

Hae Travellers,

Mau sharing soal liburan kita yang kemaren, liburan yang tetibaan, dan lagi-lagi bermodal nekat doang. Awalnya emang gak ada niat buat liburan sih, tapi pas gak sengaja searching harga tiket tujuan BPN-UPJ langsung tergiur buat booking tiket itu, mihihihi...Harga tiket PP 1,2juta untuk 2 orang, jadi kalo sendirinya 600ribu buat PP kesana. Langsung deh konfirmasi sama suami ngajak buat berangkat ke Makassar tanggal 3-6 Maret 2014. Kebetulan si suami dapat cuti juga ditanggal segitu, jadi ngeyakinin hati untuk liburan kali ini  harus dinikmati.

Setelah ticket udah kebeli, mulai searching informasi seputar Makassar, tentang penginapan, kuliner sama objek-objek wisata disana. Dan semakin excited dong kita, gak sabar buat segera berlibur. :D

Day #1 
03 Maret 2014
Kita sudah ready buat cuss nih, udah ada di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan jam 3an sore gitu, pesawat bakal take off di jam 15.50 Wita, sempat delay setengah jam tapi gak ngurangin rasa penasaran buat cepet landing di kota Makassar.

Sekitar pukul 18.00 kita udah sampai di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, disambut hujan gerimis dan dijemput sama keluarganya suami yang pindah tinggal di Makassar karena urusan kerjaan. Kita mampir buat makan, dan kemudian dianter ke penginapan.

Kita nginap di New Legend Hostel, ini sebenarnya penginapan yang banyak dihuni sama para backpacker, harga kamar semalamnya 150ribu dengan fasilitas AC, TV, kamar mandi dalam dan dapat sarapan. Kita cuma naruh barang-barang kemudian langsung cuss lagi buat nongkrong kece ditempat anak-anak gaul Makassar sering ngumpul. :p "KAMPOENG POPSA" ya itulah namanya, semacam food court gitu, lokasinya tepat berada didepan Benteng Fort Rotterdam.

Day #2 
04 Maret 2014
Hari ke-dua di Makassar masih diguyur hujan, dari semalam kita sampai hujan belum juga reda, rencananya hari ini mau cuss ke Samalona Island dan Kodingareng Keke Island, tapi cuaca sangat tidak bersahabat. :(
Akhirnya Kita mutusin buat ke Trans Studio Makassar, kalo disana kan gak mungkin kehujanan, secara di dalam mall.



Karena kita kepagian datang kesini banyak wahana seru yang belum dibuka, kita datang jam 10 pagi, dan sebagian wahana seru tersebut baru bisa dinikmati pada pukul 12 siang, maklum baru pertama kali ke Makassar jadi gak tahu jam bukanya, yang ditahu cuma rasa excited, excited dan excited. :D

Puas ngabisin hari di Mall Trans Makassar, kita kembali kepenginapan. Syukur banget yah, orang-orang yang kita temui di Makassar pada ramah semua, tak terkecuali receptionist tempat kita nginep, kita nanyain objek wisata apalagi yang bisa ditempuh dihari yang sudah menjelang sore ini, dan aku sempat nanyain kalo Air Terjun Bantimurung jauh gak lokasinya dari sini. Dengan sigap dia ngasih informasi dan nawarin transportasi buat kesana. Biaya kesana dengan ngerental mobil plus drivernya adalah 450ribu, dan akhirnya deal kita cuss kesana.

Kita berniat melanjutkan ke 'Hore-Horean' ini pada tujuan selanjutnya yaitu Air Terjun dan Gua Batu Bantimurung, Maros. Sudah pukul 3 sore dan cuaca sudah kembali cerah ceria sama seperti kita. :D
Disepanjang jalan kita disuguhi pemandangan yang manjain mata banget, waktu perjalanan ditemput kurang lebih 1 jam dari kota Makassar. Di Air Terjun Bantimurung ini juga menjadi habitat berbagai macam species kupu-kupu, kata driver yang mengantar kami kesini "sekarang sudah jarang ada kupu-kupunya, kalo 5 tahun dulu masih banyak sekali beterbangan". Selain itu juga ada sebuah gua batu yang terletak diatas air terjun ini, pokoknya seruuuu... 
   





Day #3
05 Maret 2014
Hari ketiga di Makassar, kita berpindah penginapan di Hotel Tiara Sari yang berada di jalan Bali, jaraknya tidak terlalu jauh dari penginapan sebelumnya, harga permalamnya 180ribu dengan fasilitas yang memuaskan. Setelah menaruh barang-barang kita langsung melanjutkan perjalanan. Dan hari yang ditunggu telah tiba. Yap tujuan utama kita di Kota Makassar, Samalona and Kodingareng Keke Island, 2 pulau ini terlihat menarik untuk dikunjungi, saatnya membuat kulit terlihat lebih eksotik, padahal dalam kenyataannya kurang eksotik apa coba, kulit gelap tapi tetep kece.

Sebelum nyebrang ke pulau tersebut, kita berdua nyempetin buat mampir dulu di Benteng Fort Rotterdam (BFR), sekedar take some picture buat ngabadiin moment saat itu.

Info yang aku dapat dari mbah google, ada pelabuhan kecil milik warga yang berada tepat didepan BFR, dengan menggunakan kapal nelayan yang biasanya memang digunakan para tourist untuk menuju pulau-pulau di Makassar. Setelah dari BFR, kita mencari keberadaan pelabuhan kecil itu, dan beruntunglah ada seorang pria yang tiba-tiba langsung menawarkan kapalnya untuk bisa menuju ke pulau Samalona. Dengan harga sewa kapal sebesar 500ribu/2 pulau, dibutuhkan tawar menawar dulu sebelum akhirnya deal dengan harga tersebut, so harus pinter-pinter nawar deh.

KODINGARENG KEKE ISLAND
Sepanjang perjalanan menuju pulau ini tak henti-hentinya aku berdecak kagum, soalnya pemandangannya bagus banget, laut tanpa batas berwarna biru yang aduhai. Dari kota Makassar pulau ini ditempuh dengan waktu sekita 30-40 menit, melewati pulau Samalona yang berjarak tempuh 15-20 menit. Kodingareng Keke Island adalah sebuah pulau yang tak berpenghuni, berpasir putih, airnya pun biru jernih, yang menyambut kedatangan kita hanya beberapa ekor kucing, entahlah bagaimana kucing-kucing itu bisa berada disana, mungkin ada orang yang iseng menaruh mereka di pulau yang sangat indah ini.
Sumpah demi apapun juga Pulau Kodingareng Keke ini keren banget, gak peduli kulit bakal gosong hitam sejadi-jadinya.





Aku punya tips nih kalo mau ke pulau ini usahakan bawa air tawar sendiri yang banyak buat membilas badan kalo misalnya emang mau berenang ato sekedar nyebur-nyebur kece, soalnya disini sama sekali gak ada penghuninya, bawa baju ganti perlu, sarung kalo perlu buat nutupin kalo pengen ganti baju, bekal makanan dan minuman jangan sampai lupa.

SAMALONA ISLAND
Sebenarnya belum puas menikmati pulau sebelumnya, tapi aku juga penasaran dengan Samalona, jarak tempuh Kodingareng Keke ke Salamona kurang lebih 10-15 menit, lagi-lagi yang ada cuma keheran-heranan karena Samalona gak kalah amazingnya dengan pulau sebelumnya, DAMN I LOVE INDONESIA.
Di dermaga Samalona Island terdapat papan kayu gantung yang bertuliskan nama-nama pemilik dari pulau ini, ehmmm ternyata ada pemiliknya juga ya, keren.



Berbeda dengan pualu sebelumnya, Samalona dihuni oleh beberapa kepala keluarga, disini juga menyediakan kamar mandi, makan dan balai untuk beristirahat. Eitsss jangan senang dulu, semua fasilitas itu gak gratis loh, untuk menyewa balai dikenakan sewa 50ribu, kamar mandi 5ribu, dan makanan tergantung menu yang ada disana. Samalona juga menyediakan penginapan jika ingin bermalam di pulau ini, harga permalam sekitar 250-500ribu.

Saatnya kembali kedaratan, kita melanjutkan tujuan untuk mencicipi kuliner khas Makassar namanya Pallubasa Srigala, jangan ngeri dulu karena menu ini bukan berarti berasal dari daging srigala ya, karena letaknya saja di jalan srigala makanya dinamakan Pallubasa Srigala, bentuknya menyerupai coto makassar gitu, cuma isinya berupa danging jeroan dan ototnya saja, dimakan bersama nasi, bukan bersama ketupat/lontong. Setelah kenyang kita kembali ke penginapan, sayangnya suami aku kondisinya sedikit menurun, mulai terserang flu dan batuk, badan meriang dan pusing yang membuat kepala menjadi berat. Sampai penginapan kita berdua langsung istirahat untuk ngembaliin kondisi biar bisa seseruan lagi disisa hari berada di Makassar.

Sore telah tiba, kita gak mau sisa waktu yang ada kebuang sia-sia, suami aku yang kondisinya belum fit juga gak mau cuma diam di hotel, kita cuss ke Pantai Losari, namanya sih pantai tapi disini jangan harap nemu pantai yang ada pasirnya, mihihihi tempat ini adalah anjungan bagi para warga kota Makassar, banyak pedangan yang berjualan disana, cocok untuk bersantai sore ceria bersama teman atau keluarga.

Di Pantai Loasi ini juga terdapat sebuah Mesjid terapung, tidak begitu besar tetapi cukup megah, dan sunset mulai menambah keindahan moment sore itu. Another great moment that i ever had.


Day #4
06 Maret 2014
Yang kita lakukan dihari terakhir ini hanya stay di kamar, packing baranng bawaan yang akan kita bawa pulang, selain itu kondisi suami yang belum kembali normal juga menjadi alasan untuk tetap berada di hotel.
Saatnya kembali pulang, terima kasih Makassar untuk semua suguhannya pada kami, sampai ketemu lagi di lain kesempatan, pesawat kita take off pada jam 17.30 Wita dan alhamdulillah on time. Oke time to say good bye, see you when i see you, Makassar. xoxo.