H+2 lebaran saya beserta keluarga merencanakan menghabiskan waktu di Kota Samarinda, rekreasi ke luar kota sepertinya sudah menjadi tradisi bagi orang Indonesia ketika lebaran. Trip kali ini kita akan menuju ke Kebun Raya Samarinda, perjalanannya sendiri menempuh 3 jam perjalanan jika kondisi jalan lancar tanpa macet antrian kendaraan. Tahu sendiri kan jika momen lebaran seperti sekarang pusat rekreasi sudah dipastikan rame pengunjung dan menyebabkan jalanan ramai kendaraan yang berakibat kemacetan. Perjalanan yang harusnya ditempuh dalam waktu 3 jam, molor sampai 5 jam, padahal kita sudah memilih jalan alternatif tapi tetap saya terkena macet.
Sampai di Kebun Raya, kami disambut dengan hujan, akhirnya berteduh di warung makan dan sekalian memesan menu untuk makan siang. Satu jam menunggu akhirnya hujan reda juga, saatnya buat explore lokasi ini. Setelah saya telusuri ternyata tidak sesuai dengan bayangan yang ada dipikiran saya, Kebun Raya yang harusnya bersih, dipenuhi oleh tanaman dan pepohonan serta tertata rapi, ternyata banyak ditemukan sampah, mungkin karena banyak para penjual makanan-minuman dan para pedagang dadakan lain yang kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Ada beberapa hewan juga yang dipelihara di Kebun Raya Samarinda ini, tapi lagi-lagi saya kecewa melihatnya, hewan-hewan tersebut tak dipelihara dengan baik, terlihat kurus, dan memprihatinkan. Harusnya pemerintah Kota Samarinda bisa lebih aware sama kondisi Kebun Raya ini, karena tempat ini berpotensi baik untuk menambah pendapatan daerah.
Walaupun begitu, gak ngurangin rasa excited saya buat explore anything yang ada disini, buktinya saya bisa mengabadikan beberapa capture moment di Kebun Raya Samarinda ini, salah satunya adalah di Museum Kayu, bentuknya bagunannya unik, udaranya masih segar karena masih banyak pepohonan disekitar bagungan tersebut. Isi museum ini sudah pasti berbagai macam jenis kayu, kayu yang berumur ratusan tahun juga ada disini.
No comments:
Post a Comment