Wednesday, January 4, 2012

04:17 AM

Curhatan untuk Bumi #2


Deway: Maaf lagi-lagi membangunkanmu di waktu yang harusnya kamu masih asik terlelap dengan mimpimu.

Bumi: Tak apa, aku selalu ada saat kamu membutuhkan aku. Kenapa, sesuatu hal ada yang menyesakkan hatimu?

Deway: Iya, begitulah. Hatiku terasa sesak, sepertinya aku belum bisa menerima alasan dari semua kebohongannya. Kamu tentu tahu siapa yang aku maksud kan?

Bumi: Tentu aku tahu, dia adalah seseorang yang sangat penting buat kamu saat ini, eh maksud aku kemaren, mungkin. Dia juga penting buat aku, karena dia yang telah mempertemukanmu dengan aku. Masihkah kamu ingat awal perjumpaan kita dulu?

Deway: Oh, tolong jangan ingatkan aku akan hal itu, semakin sesak rasanya disini.

Bumi: Apakah kamu merindunya? Masihkah amarahmu membelenggu dirimu sendiri?

Deway: Aku sangat merindunya Bumi, tapi aku kecewa, ya sangat kecewa, kamu tahu pasti rasanya menjadi aku. Ya memang aku marah, aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri, tapi bagaimanapun dia telah membohongiku, dan kebohongannya tidak bisa ku terima dengan akal sehat.

Bumi: Pilihanmu kamu sendiri yang menentukan, kamu ingin tetap tinggal atau beranjak pergi, cuma kamu yang tahu alasan kenapa kamu ingin memilihnya. Aku cuma bisa bantu menenangkanmu, Aku tidak ingin melihatmu sedih, kalau kamu sedih aku akan ikut sedih, kalau kamu sakit akupun juga ikut sakit.

Deway: Aku harus bagaimana Bumi?

Bumi: Dari awal kamu pasti tahu resiko apa yang akan kamu ambil dari semua yang telah kamu lakukan. Jadi kenapa masih bingung?

Deway: Keinginanku sederhana, aku hanya ingin hidup "normal".

Bumi: Jika merasa hidupmu tak normal, maka carilah seseorang yang memiliki kehidupan yang "normal', yang bisa membuat hidupmu jadi lebih baik.

Deway: Susah mencari yang seperti itu.

Bumi: Kamu hanya belum mencobanya, pergunakan waktumu sebaik-baiknya untuk itu.

Deway: Mau bantu untuk menemukannya nggak?

Bumi: Pasti aku temani, tenang saja.

Deway: Tapi aku takut.

Bumi: Kamu kuat kok, aku yakin kamu akan menemukan apa yang kamu cari selama ini, kan ada aku yang menemani, jadi jangan takut.

Deway: Aku sayang kamu Bumi, jangan jauh-jauh dari aku.

Bumi: Kapan saja kamu butuh aku, aku selalu siap.

Deway: Makasih Bumi, sekarang sudah sedikit lebih tenang.

Bumi: Lanjutkan tidurmu, saat matamu kembali terbuka, semua akan baik-baik saja.

1 comment:

Bram said...

love it, kenapa gag ngomong aja sama dia...