Friday, December 23, 2011

Curhatan Untuk Bumi #1

Hello Bumi...

Apa kabar kamu hari ini? Bisakah kamu memaafkan aku? Aku telah membawamu untuk ikut merasakan kesediahan yang harusnya aku rasakan sendiri. Kamu tahu Bumi, aku sedang merindu, tapi mau bagaimana lagi? sedih? sedikit sih, tapi tetap aja terasa. Entahlah.. mungkin ini yang sering orang sebut.. KECEWA ! ! !

Oia, apa kamu sadar, kamu menjadi guru yang sangat baik akhir-akhir ini, kamu mengajarkan aku untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, menahan ego yang berujung pada amarah. Terima kasih Bumi, walau sulit aku berusaha tegar untukmu. Kecewaku jangan menjadi tangismu.

Btw, kamu tahu tidak Bumi? ternyata kecewa itu pahit ya? hahaha... Bahkan si kecewa ini dengan hebatnya bisa membuat luka yang sakit itu seakan hambar. Kecewa itu juga bisa membuat derai air mata jadi semakin deras aliran arusnya. Aku baru tahu kalau kecewa itu, seperih itu, iya... seperti itu.

Tapi tenanglah Bumi, ini bukan salahmu, kecewaku bukan karenamu, dan bukan salahnya juga, jadi aku minta tenanglah kalian berdua. Eh tapi ini juga bukan salahku loh. Huffft, oke.. aku mengaku, ya aku salah, memang salahku, salah otakku yang berusaha melampaui denting waktu dan melukis masa depan. Salah otakku yang memberikan gambaran tentang apa yang tidak dapat diuji oleh ilmu pasti. Salah otakku yang berilusi menggoreskan harapan yang... yah akhirnya begini, ya begini ini si kecewa ini...

Sekali lagi maafkan aku, Bumi !

Aku kehilangan kata-kataku, dan sebentar lagi akupun akan kehilangan dia. Hmm tapi ya itu, aku kecewa... Sangat kecewa.

Iya, sangat kecewa....

Ah, sudahlah.

Aku mau kamu, Bumi !
Berjanjilah jika kamu tidak akan ikutan hilang meninggalkan aku.

No comments: